Monday, August 3, 2009

Setting AP dengan Hotspot, Tanpa Melalui Jaringan Hotspot

ini Topologi jaringan saya

server(192.168.200.2/27)===>RBxxx wlan AP1 (192.168.200.1/27)===>AP2 RBxxx (192.168.200.30/27)===> client(laptop)192.168.200.3/27


server konek ke Ap1 pake wireless.

client konek ke AP2 pake laptop lwat wireless.


AP 1 RBxxx dgn 1 wireless.

[admin@AP1] > interface print
Flags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave
# NAME TYPE MTU L2MTU
0 R ether1 ether 1500 1600
1 ether2 ether 1500 1600
2 ether3 ether 1500 1600
3 R wlan1 wlan 1500 2304


[admin@AP1] > interface wireless print
Flags: X - disabled, R - running

0 R name="wlan1" mtu=1500 mac-address=00:00:00:00:00:00 arp=enabled
ssid="ap1" wds-mode=disabled
wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no default-authentication=no
default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0
hide-ssid=yes security-profile=default


[admin@AP1] > ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.3/29 192.168.0.0 192.168.0.7 ether1
1 192.168.200.1/27 192.168.200.0 192.168.200.31 wlan1


[admin@AP1]> ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC G GATEWAY DISTANCE INTE...
0 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.1 1 ether1
1 ADC 192.168.200.0/24 192.168.200.31 0 wlan1
2 ADC 192.168.15.0/29 192.168.15.3 0 ether1



AP 2 RBxxx dgn 2 wireless. wlan1 sebagai station, wlan2 sebagi hotspot dan AP

[admin@AP2] > int print
Flags: D - dynamic, X - disabled, R - running, S - slave
# NAME TYPE MTU L2MTU
0 R ether1 ether 1500 1526
1 ether2 ether 1500 1522
2 ether3 ether 1500 1522
3 R Client wlan 1500 2304
4 R bridge1 bridge 1500 1526
5 AP wlan 1500 2304
6 R Hotspot wlan 1500 2304


[admin@AP2] > interface wireless print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="Client" mtu=1500 mac-address=00:00:00:00:00:00 arp=enabled
interface-type=Atheros AR5212 mode=station ssid="ap1"
frequency=2422 band=2.4ghz-b scan-list=default antenna-mode=ant-a
wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no
default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0
default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default
compression=no

1 name="AP" mtu=1500 mac-address=00:00:0:00:00:03 arp=enabled
master-interface=Hotspot ssid="Ap2" wds-mode=disabled
wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no default-authentication=no
default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0 default-client-tx-limit=0
hide-ssid=yes security-profile=default

2 R name="Hotspot" mtu=1500 mac-address=00:00:00:00:00:00 arp=enabled
interface-type=Atheros AR5413 mode=ap-bridge ssid="Hotspot"
frequency=2417 band=2.4ghz-b scan-list=default antenna-mode=ant-a
wds-mode=disabled wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no
default-authentication=yes default-forwarding=no default-ap-tx-limit=0
default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default
compression=no



[admin@AP2] > ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 88.88.88.88/27 88.88.88.64 88.88.88.95 bridge1
1 192.168.200.30/27 192.168.200.0 192.168.200.31 Client


[admin@AP2] > interface bridge port print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic
# INTERFACE BRIDGE PRIORITY PATH-COST HORIZON
0 ether1 bridge1 0x80 10 none
1 Hotspot bridge1 0x80 10 none

[admin@AP2] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 A S 0.0.0.0/0 reachable 192.168..200.1 1 Client
1 ADC 88.88.88.64/27 88.88.88.88 0 bridge1
2 ADC 192.168.200.0/27 192.168.200.30 0 Client



Solusi......


Settingan AP 1

1. Buat interface eoip

[admin@AP1] > interface eoip print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="EoIP" mtu=1500 l2mtu=65535 mac-address=FE:5F:7D:59:0A:3B
arp=enabled remote-address=192.168.200.30 tunnel-id=100

2. Buat Bridge

[admin@AP1] /interface bridge> print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="Bridge1" mtu=1500 l2mtu=2304 arp=enabled
mac-address=FE:5F:7D:59:0A:00 protocol-mode=rstp priority=0x8000
auto-mac=yes admin-mac=00:00:00:00:00:00 max-message-age=20s
forward-delay=15s transmit-hold-count=6 ageing-time=5m

3. Buat Port antara wlan1 dan EoIp yang dibuat tadi

[admin@AP1] /interface bridge> port print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic
# INTERFACE BRIDGE PRIORITY PATH-COST HORIZON
0 wlan1 Bridge1 0x80 10 none
1 EoIP Bridge1 0x80 10 none



Settingan AP 2


[admin@AP2] > interface eoip print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="EoIP1" mtu=1500 l2mtu=65535 mac-address=FE:9C:38E:A0:6E arp=enabled remote-address=192.168.200.1 tunnel-id=100



[admin@AP2] > interface bridge print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="bridge1" mtu=1500 l2mtu=1526 arp=enabled mac-address=00:0C:42:00:63:00 protocol-mode=rstp priority=0x8000
auto-mac=yes admin-mac=00:00:00:00:00:00 max-message-age=20s forward-delay=15s transmit-hold-count=6 ageing-time=5m

1 R name="bridge2" mtu=1500 l2mtu=65535 arp=enabled mac-address=FE:9C:38E:A0:6E protocol-mode=rstp priority=0x8000
auto-mac=yes admin-mac=00:00:00:00:00:00 max-message-age=20s forward-delay=15s transmit-hold-count=6 ageing-time=5m

[admin@AP2] > interface bridge port print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic
# INTERFACE BRIDGE PRIORITY PATH-COST HORIZON
0 ether1 bridge1 0x80 10 none
1 Hotspot bridge1 0x80 10 none
2 EoIP1 bridge2 0x80 10 none
3 wlan1 bridge2 0x80 10 none


tanks... Read More...

Wednesday, May 20, 2009

Gagal Upgrade Nano Station 2

Cara mengatasi apabila NS2 mengalami gagal upgrade yang biasanya disebabkan, ketika upgarde tiba-tiba power terputus sehingga NS2 kita error.

1. Siapin dulu komputer dengan IP 192.168.1.1, sambungkan langsung dengan radionya, jangan lupa juga download firmware terbaru di http://ubnt.com/support/downloads
2. Nyalain radio sambil teken tombol reset selama ± 10 detik, sampe tanda led-trail di lampu Signal-LED nyala.
3. Ping ke 192.168.1.20, kalo gagal ulangin langkah 2.
4. pake program FTP mode binary, misalnya tftp Upgrade Firmware, upload firmware ke radio.
5. tunggu sampai proses selesai.

Selamat Mencoba
Read More...

Tuesday, April 28, 2009

Trik Chatting Via Jaringan LAN

Jika mungkin Anda ingin mengirim pesan melalui jaringan LAN tanpa program khusus untuk chatting, maka berikut ini beberapa trik untuk melakukannya.

1. Buka Notepad di “Start - Accessories”. Ketikkan tulisan berikut di dalamnya:

@ echo off
:A
Cls
echo Messenger
set /p n=User:
set /p m=Message:
net send %n %m
Pause
Goto A

2. Simpan Notepad dengan nama file “messenger.bat”.
3. Tutup file. Jalankan program dengan click dua kali file tersebut.
4. Jendela hitam akan tertampil, dengan tulisan di dalamnya :

User:
Message:

5. Masukkan alamat IP computer yang ingin Anda kirimi pesan, ke dalam “User:
6. Masukkan pesan yang ditulis dalam field “Message:

Tips :

  • Layanan messenger LAN ini harus di-setting dulu di kedua computer sebelum langkah di atas dijalankan :
  • Click “Control Panel - Administrative Tools (in classic view) - Services”
  • Pilih layanan messenger
  • Anda akan melihat type startup yang di-disabled. Click untuk mengaktifkannya dan pilih manual.
  • Pilih tombol “Start” dan “Apply”.
  • Anda bisa melakukan hal yang sama di remote computer
Read More...

Bikin Sentral Telepon VoIP dengan Briker IPPBX

Tanpa harus melalui jaringan perusahaan komunikasi tertentu, kita dapat membangun sendiri infra struktur komunikasi suara dengan perantaraan internet. Sentral telepon atau PABX yang diperlukan dapat kita rakit dari PC tua sekelas prosesor Intel Pentium 4 generasi awal.

Lagi-lagi, kita akan kembali menggandeng Pinguin lucu, Linux untuk melaksanakan fungsi sebagai perangkat lunak server VoIP. Distro Linux bernama Briker IPPBX hasil karya putera negeri, yaitu Anton Raharja kita pilih mengigat konfigurasinya cukup mudah dan menggunakan antar muka (interface) grafis. Terimakasih dan salut kami ucapkan untuk Anton Raharja.

Briker IPPBX sampai dengan saat artikel ini ditulis telah mencapai rilis 2.0 dengan codename OWP (Onno W. Purbo). Sebelumnya, rilis 1.0 diberi sandi Azzelia (nama puteri Anton Raharja). Silakan kunjungi situs resmi Briker IPPBX di alamat www.briker.org dan download file ISO Briker IPPBX dari situs tersebut.
Membuat CD Installer Briker IPPBX

Sekilas, membuat server VoIP terdengar sebagai kerjaannya para geek. Tapi, dengan Briker IPPBX, dan mengikuti paparan kami, Anda akan merasakan betapa mudahnya pekerjaan ini. Briker IPPBX juga dibuat berbasis distro Linux Debian yang telah melahirkan distro Ubuntu dan Knoppix. Siapa tak kenal dengan Ubuntu yang terkenal sangat user friendly dan powerfull itu?

Setelah file ISO di-download, silakan bakar (burn) file ISO tersebut ke dalam CD. Tujuannya, agar dapat di-booting dari CDROM untuk proses instalasi Briker IPPBX ke dalam harddisk. Untuk membakar file ISO Briker IPPBX, Anda dapat menggunakan program Nero (Windows), K3B (Linux), atau Brasero (Linux Ubuntu 4.10) dan memilih opsi Burn Image to Disk.



Pengubahan Prioritas Booting Komputer


Segera, setelah proses burning ISO selesai, kita akan menginstal Briker IPPBX ke dalam harddsik. Perlu Anda perhatikan, bahwa Briker IPPBX akan langsung memformat bersih harddisk Anda. Oleh karena itu, jangan menginstal Briker IPPBX pada harddisk yang berisi partisi atau data-data penting Anda.


Sebelum memulai instalasi, ubah dahulu prioritas urutan booting komputer yang semula dari harddisk hda0 (ATA) atau sda0 (SATA) menjadi booting dari CDROM. Caranya, sesaat setelah komputer melakukan booting, tekanlah berkali-kali tombol Delete pada keyboard untuk masuk ke dalam konfigurasi BIOS (Basic Input-Output System). Tombol ini dapat berbeda-beda untuk masing-masing produsen motherboard komputer. Maka, kami sarankan untuk melihat kembali buku manual motherboard PC Anda.


Secara umum, konfigurasi prioritas urutan booting ada pada bagian Anvanced Settings atau tab Boot. Masuklah ke bagian tersebut, lalu ubahlah prioritas booting dari CDROM berada pada urutan pertama (First boot). Setelah itu, simpan konfigurasi ini dengan masuk ke bagian Exit dan pilih Exit and Save Settings.

Proses Instalasi Briker IPPBX



Tibalah saatnya kita menginstal Briker IPPBX ke dalam harddisk yang tidak berisi partisi atau data penting. Sekali lagi, kami mengingatkan hal ini, agar Anda tidak melakukan kesalahan fatal dan kehilangan aset data penting.


1. Masukkan CD berisi Briker IPPBX ke dalam CDROM, maka PC akan segera booting dari CDROM. Jika tampil pilihan boot, ketikkan “install” (tanpa tanda kutip) lalu tekan Enter.


2. Installer akan melakukan pengecekan terhadap kondisi CD installer Briker IPPBX.


3. Selanjutnya, modul-modul instalasi akan dimuat atau di-load.


4. Proses pembuatan partisi untuk sistem Briker IPPBX akan segera dilaksanakan, disusul dengan proses pemformatan partisi sistem tersebut.


5. Instalasi paket-paket aplikasi diawali dengan instalasi sistem dasar.


6. GRUBS (Grand Unified Bootloader) untuk manajemen proses booting Briker IPPBX akan diinstal.


7. Proses finalisasi instalasi akan menutup proses instalasi.


Konfigurasi Awal Sistem dan Jaringan


Setelah proses instalasi Briker IPPBX selesai, keluarkanlah CD installer Briker IPPBX dari CDROM. Pada pilihan booting, ketikkan “harddisk” (tanpa tanda kutip) untuk booting dari harddisk, lalu tekan tombol Enter.


Selama proses booting kita akan dapat melihat layanan (service) apa saja yang dijalankan dalam sistem Briker IPPBX kita. Setiap proses yang berhasil dilaksanakan ditandai dengan teks OK di bagian kanan layar.


1. Begitu sampai pada bagian untuk masuk ke dalam sistem (login), ketikkan “support” (tanpa tanda kutip) pada bagian User ID dan “Briker” (tanpa tanda kutip) pada bagian Password. Keduanya merupakan User ID dan password bawaan bagi administrator sistem Briker IPPBX. Ingat, prinsip case-senssitive (pembedaan antara huruf besar dan huruf kecil) berlaku dalam sistem Briker IPPBX yang berbasis Linux Debian. Jadi, mohon hati-hati dan cermat saat membuat atau mengisi User ID dan password. Ketika Anda mengetikkan password, karakter yang Anda ketikkan tidak akan ditampilkan. Hal ini bukan berarti layar atau sistem Anda yang rusak, melainkan semata-mata untuk alasan keamanan agar password Anda tidak bisa dilihat orang lain.


2. Jika Anda ingin meningkatkan keamanan dengan mengganti password administrator sistem Briker IPPBX, silakan ketikkan perintah passwd. Lalu, ketik password yang Anda inginkan. Sistem Linux akan menganalisis kekuatan password itu. Jika dinilai terlalu pendek, sistem akan meminta Anda memberikan password lain, minimal 6 karakter. Ketikkan lagi password sebagai konfirmasi, dan tekan Enter.


3. Server Briker IPPBX kita secara standar memiliki nomor IP 192.168.2.2. Hal ini belum tentu sesuai dengan jaringan lokal yang kita miliki. Untuk itu, kita perlu mengubahnya. Sebelumnya, jika Anda ingin melihat detail alamat server Briker IPPBX, silakan ketik perintah ifconfig.


4. Untuk mengubah pengalamatan server Briker IPPBX dalam jaringan lokal kita, ketik perintah nano /etc/network/interfaces. Kata “nano” berarti kita menggunakan editor teks nano untuk menyunting file konfigurasi jaringan. Selain nano, Anda juga dapat menggunakan editor teks vi atau mcedit. Setelah beres, simpan konfigurasi jaringan pada file tersebut dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + O, disusul dengan menekan tombol Enter. Setelah itu, keluarlah dari editor teks nano dengan menekan tombol Ctrl + X.


Administrasi Sistem Briker IPPBX


Konfigurasi dasar pada sistem dan jaringan telah selesai. Kini, kita akan melakukan proses administrasi pada sentral telepon atau PBX server VoIP kita ini. Berpindahlah ke komputer lain yang terhubung ke server Briker IPPBX, kita akan melakukan administrasi akun (account) pengguna atau client lewat browser web.


1. Pada komputer tersebut, jalankan browser web, lalu ketikkan alamat nomor IP server Briker IPPBX dan tekan Enter. Anda akan diarahkan ke halaman login administrator. Pada bagian User name, ketik administrator, sedangkan pada bagian password isi dengan password administrator (root) Briker IPPBX Anda. Jika password administrator tidak Anda ganti, isi dengan Briker. Klik tombol Login.


2. Halaman selamat datang akan ditampilkan. Di dalamnya kita dapat menyimak detail tentang rilis sistem Briker IPPBX, para developernya, serta alamat kontaknya.


3. Langsung saja kita membuat beberapa nomor ekstensi untuk pengguna (client). Klik teks IPPBX Administration, lalu klik menu Extension. Pada pilihan Device, pilih Generic SIP Drive, lalu tekan tombol Submit.


4. Ada banyak sekali isian pada bagian Add SIP Extension, namun yang bersifat wajib dan mendasar (mandatory) hanyalah bagian User Extension dan Secret. Bagian Display Name dapat Anda isi dengan identitas singkat pengguna. Untuk mencegah kebingungan, User Extension berperan sebagai User ID atau User name bagi pengguna dalam sistem Briker IPPBX. Sementara itu, Secret berperan sebagai password pengguna. Jika sudah selesai, tekan tombol Submit.


5. Terapkan pengaturan ekstensi yang baru kita lakukan dengan menekan tombol Apply Configuration Changes.


6. Akan ditampilkan kotak dialog Apply Configuration Changes. Arahkan pilihan ke Continue with Reload, lalu tekan tombol Enter.


7. Proses reload akan dilaksanakan. Tunggu sampai selesai.


8. Ekstensi-ekstensi yang sudah kita buat, akan terlihat lengkap dengan Display name-nya pada bagian kanan-atas layar administrasi.


Konfigurasi Softphone pada PC Client


Nah, bagian yang semula kita pikir sulit (dan ternyata tidak terlalu sulit) telah kita lalui. Kini, kita pasang “pesawat telepon” pada komputer client. Pesawat telepon ini berupa software yang sering disebut sebagai softphone. Pasang juga headphone yang dilengkapi dengan mikrofon pada komputer client untuk berkomunikasi lewat softphone.


Ada beragam softphone gratis. Bagi pengguna sistem operasi Windows, SJ-Phone keluaran SJ Labs dapat digunakan. Sementara itu, untuk pengguna Linux, Ekiga dapat dipilih sebagai alternatif. Dalam praktek kali ini, kami mengandaikan PC client menggunakan sistem operasi Windows, sehingga SJ Phone dipilih sebagai softphone.


1. Setelah diinstal, jalankan SJ Phone. Tekan tombol Options yang berupa ikon kunci pas dan palu.


2. Kotak dialog Options akan ditampilkan. Bukalah tab Profiles. Arahkan pilihan (sorot) pilihan PC to PC (SIP), lalu tekan tombol New.


3. Kotak dialog Create New Profile akan ditampilkan. Pada bagian Profile name, isi dengan nomor ekstensi pengguna yang akan berkomunikasi lewat komputer client ini. Pada bagian Profile Type, arahkan ke pilihan Call trough SIP Proxy. Tekan tombol OK.


4. Kotak dialog Profile Options akan ditampilkan. Bukalah tab SIP Proxy. Pada bagian Proxy Domain, isi dengan nomor IP server Briker IPPBX kita. Pada bagian Port, isi dengan port standar yang digunakan untuk komunikasi VoIP, yaitu 5060. Beri tanda check (centang) pada bagian Register with Proxy dan pada bagian Unregister contact address only. Setelah itu, tekan tombol OK.


5. Kotak dialog Service akan ditampilkan. Pada bagian Account, isi dengan nomor ekstensi pengguna yang hendak berkomunikasi dengan komputer client ini. Pada bagian Password, isi dengan Secret dari ekstensi pengguna tersebut. Jika sudah, tekan tombol OK.


6. Kotak dialog Options akan kembali ditampilkan. Di dalamnya sekarang kita lihat nomor ekstensi pengguna (client) yang menggunakan PC tersebut telah terdaftar dan statusnya adalah In Use. Tekan tombol OK.


7. Lihatlah pada bagian atas softphone SJ-Phone. Sekarang nomor ekstensi pengguna telah terdaftar, aktif, dan terhubung ke server Briker IPPBX kita.


8. Pengguna (client) dapat mengecek client lain yang sedang online dengan menekan tombol Neigborhood di bagian bawah softphone SJ Phone.


9. Ketika ada panggilan masuk dari client lain, maka akan tampil kotak dialog konfirmasi untuk menerima atau menolak panggilan tersebut. Tekan tombol Accept untuk menerima panggilan, lalu mulailah bercakap-cakap lewat headphone dan mikrofonnya.


10. Sebaliknya, jika Anda ingin menelepon client lain, ketik saja nomor ekstensinya, lalu tekan tombol Dial. Read More...

Wednesday, March 4, 2009

Reset Password privileged Cisco Catalyst 2900 XL

Setelah sekian lama mencari dan mencoba akhirnya ketemu juga caranya....
Perlu diperhatikan bahwa alangkah baiknya untuk selalu melakukan backup terhadap konfigurasi router ataupun catalyst, karena ketika kita mereset konfigurasi sebelumnya akan hilang. Hal yang bisa dilakukan adalah

Step 1 .

Sambungkan kabel console terminal PC :

Buka program HyperTerminal dengan konfigurasi sbb :

9600 baud rate
No parity
8 data bits
1 stop bit
No flow control

Step 2 .

Matikan power switch

Tekan mode button pada sisi kiri catalyst hingga port 1x tidak berkelip.Akan muncul tampilan seperti ini :

The system has been interrupted prior to initializing the flash file system.The following commands will initialize the flash file system, and finish loading
the operating system software:

flash_init
load_helper
boot


Step 3 .

Lakukan secara berurutan :

Ketik flash_init

Ketik load_helper

Ketik dir flash:

Akan muncul tampilan :

Directory of flash:/

2 -rwx 1752139 Mar 01 1993 00:09:18 c2900XL-c3h2s-mz.120-5.4.WC.1.bin
3 -rwx 105970 Jul 18 2000 01:26:29 c2900XL-diag-mz-120.5.2-XU
4 drwx 10176 Mar 01 1993 00:10:50 html
165 -rwx 960 Mar 01 1993 17:33:30 vlan.dat
112 -rwx 272 Jan 01 1970 00:00:26 env_vars
166 -rwx 2534 Mar 01 1993 00:04:19 config.text

3612672 bytes total (464896 bytes free)

config.text adalah file configurasi sebelumnya yang tersimpan dalam flash dan akan diload oleh switch ketika startup.

Step 4 .

Ketik rename flash:config.text flash:config.old untuk merubah nama file configurasi yang ada sekarang menjadi config.old

Ketik boot untuk mem-booting system

Step 5 .

Switch kemudian akan memunculkan :

Continue with the configuration dialog? [yes/no] : N <—- isi dengan No Step 6 . Pada switch prompt ketik en untuk masuk ke enable mode.

Ketik rename flash:config.old flash:config.text untuk merubah file konfigurasi dengan nama yang asli (yaitu config.text)

Copy file konfigurasi ke memory:

Switch# copy flash:config.text system:running-config
Source filename [config.text]? (press enter)
Destination filename [running-config]? (press enter)

Step 7 .

switch#configure terminal
switch(config)#no enable secret
switch(config)#enable password Cisco <---(Cisco adalah password baru) switch#(config)#^Z <----(control+z) Step 8 . Simpan dimemory konfigurasi yang ada switch#write memory

Selamat Mencoba..... Read More...

Wednesday, January 21, 2009

Setting Repeater Di Mikrotik

Sisi AP(Hotspot)

Kami menggunakan RB333+R52H

[Hotspot@mikrotik] > interface wireless print
Flags: X - disabled, R - running

0 R name="AP" mtu=1500 mac-address=00:00:00:00:00:01 arp=enabled
interface-type=Atheros AR5413 mode=ap-bridge ssid="Hotspot"
frequency=2417 band=2.4ghz-b/g scan-list=default antenna-mode=ant-a
wds-mode=static wds-default-bridge=bridge1 wds-ignore-ssid=no
default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0
default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default


Sisi Repater

Kami menggunakan RB112+R52

[admin@MikroTik] > interface wireless print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="wlan1" mtu=1500 mac-address=00:00:00:00:00:02 arp=enabled
interface-type=Atheros AR5413 mode=ap-bridge ssid="Hotspot"
frequency=2417 band=2.4ghz-b/g scan-list=default antenna-mode=ant-a
wds-mode=static wds-default-bridge=none wds-ignore-ssid=no
default-authentication=yes default-forwarding=yes default-ap-tx-limit=0
default-client-tx-limit=0 hide-ssid=no security-profile=default
compression=no

[admin@MikroTik] > interface bridge print
Flags: X - disabled, R - running
0 R name="bridge1" mtu=1500 arp=enabled mac-address=00:00:00:00:00:02
protocol-mode=none priority=0x8000 auto-mac=yes
admin-mac=00:00:00:00:00:00 max-message-age=20s forward-delay=15s
transmit-hold-count=6 ageing-time=5m

[admin@MikroTik] > interface bridge port print
Flags: X - disabled, I - inactive, D - dynamic
# INTERFACE BRIDGE PRIORITY PATH-COST HORIZON
0 wlan1 bridge1 0x80 10 none
1 wds1 bridge1 0x80 10 none

[admin@MikroTik] > ip dhcp-relay print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NAME INTERFACE DHCP-SERVER LOCAL-ADDRESS
0 I relay1 bridge1 123.123.123.1 0.0.0.0 Read More...